Jumat, 07 Februari 2014

Shevchenko

Setelah dua musim tenggelam di Chelsea, praktis banyak orang yang mulai melupakan kemampuan Andriy Shevchenko. Mari kita segarkan ingatan dengan sepuluh fakta tentang Sheva berikut ini.

Selama dua tahun bersama Chelsea, Andriy Shevchenko  gagal bersinar karena terlalu sering mendekam di bangku cadangan. Bahkan, bisa dikatakan ia selalu berada di bawah bayang-bayang Didier Drogba. Padahal, siapa yang bisa melupakan prestasinya di Milan?
Memang hal itu bukan sepenuhnya kesalahan Sheva. Faktanya, ia kelewat sering dilanda cedera, dan sempat menjalani operasi hernia. Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata Milan masih yakin ia akan bisa kembali bersinar.
Tapi kenyataannya tak semudah itu. Di laga pembukaan Serie A akhir pekan lalu, Milan malah harus bertekuk lutut di depan tamunya, Bologna. Sheva sendiri gagal tampil maksimal, karena tidak diturunkan sejak awal.
Fans Sheva jangan putus asa dulu. Kompetisi masih panjang. Masih banyak kesempatan untuk melakukan pembuktian. Kini kita simak dulu sepuluh fakta menarik yang mewarnai kehidupan Sheva, hingga ia menjadi pemain terkenal seperti sekarang.






  
1. Nama depan Sheva yang aslinya ditulis dalam abjad Cyrillic tidak bisa dialih-bahasakan ke dalam abjad Latin. Andriy adalah ejaan yang digunakan pada situs resminya, dan juga diadopsi oleh UEFA dan FIFA, meski Andrei dan Andrij juga digunakan di berbagai media.
2. Saat ini ia merupakan pencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah kompetisi klub Eropa dengan 60 gol, setelah Gerd Muller dan Filippo Inzaghi.
3. Pada April 1986, ketika reaktor nuklir Chernobyl meledak, ia masih berusia sembilan tahun. Ribuan orang yang tinggal di kawasan itu, termasuk keluarganya, harus mengungsi untuk menghindari dampak ledakan.
4. Bersama  Dynamo Kiev U-14, ia tampil di ajang Piala Ian Rush di Wales, dan menjadi topskor di turnamen itu. Ian Rush sendiri memberikan sepatunya sebagai hadiah. Yang menarik, pada 1997 mereka berhadapan sebagai lawan di Liga Champions, saat Rush mengakhiri karirnya di Newcastle.
5. Ia berteman dekat dengan desainer Giorgio Armani. Ia pernah menjadi model untuk peragaan busana Armani, dan mereka berdua bahkan patungan untuk membuka sebuah toko busana di Kiev.
6. Pertemuan Sheva dengan sang istri, model Amerika Serikat Kristen Pazik, terjadi pada suatu pesta yang digelar Armani. Setelah menikah pada 2004, mereka kini memiliki dua anak, Jordan dan Christian.
7. Selama lima tahun di Dynamo, Sheva mempersembahkan tak kurang dari lima gelar liga kepada klubnya. Artinya, dalam kurun waktu tersebut, gelar juara tak pernah jatuh ke tangan lawan.
8. Di AC Milan, ia menjadi pemain non Italia pertama yang mampu menjadi topskor sebagai debutan di Serie A dengan 24 gol dari 32 pertandingan.
9. Banyak pihak yang menyalahkan istrinya, ketika Sheva memutuskan pindah ke Chelsea. Menurut desas-desus yang terdengar, Pazik ingin agar anak-anak mereka dibesarkan di tempat yang berbahasa Inggris. Sheva membantah rumor itu. Menurutnya, ia pindah karena tertarik pada sosok Jose Mourinho sebagai manajer Chelsea. Katanya saat itu, "Saya telah lama mengikuti perjalanan karir Mourinho selama beberapa tahun ini, dan saya sangat terkesan dengan caranya melatih. Ia lebih mengutamakan kekompakan tim daripada kemampuan individual, yang saya yakin menjadi dasar terbentuknya tim yang hebat."
10. Pada November 2005, saat menghadapi Fenerbahce di babak grup Liga Champions, Sheva mencetak empat gol. Dalam sejarah sepakbola, sebelum Sheva hanya ada empat pemain yang mampu mengemas empat gol dalam satu pertandingan pada satu kompetisi, yaitu: Marco van Basten, Simone Inzaghi, Dado Prso dan Ruud van Nistelrooy.


sejarah singkat ac milan

Associazione Calcio Milan adalah sebuah klub sepakbola yang bermarkas di Milan, Lombardy. Pertama dibentuk tepatnya pada 16 Desember 1899.

Pertama berdiri, AC Milan bukanlah sebuah klub sepakbola, melainkan sebuah klub kriket. Adalah ekspatriat asal Inggris Alfred Edwards dan Herbert Kilpin yang berinisiatif mendirikan klub ini. Karena dua orang itulah nama klub 'Milan' tetap dipertahankan hingga kini, yang sempat diwacanakan untuk mengganti nama sebagai Milano, yang disesuaikan dengan dialeg Italia.

Pada tahun 1908, klub ini mengalami perpecahan. Masalahnya adalah ketidaksepakatan antara beberapa pihak terkait mendatangkan pemain asing. Akhirnya, untuk mewadahi keinginan itu, terbentuklah klub yang bermaterikan pemain asing yang kini dikenal sebagai Internazionale Milano.

Milan bermarkas di San Siro, yang secara resmi disebut Stadio Giuseppe Meazza. Meazza sendiri merupakan mantan pemain Milan, dan juga rival sekota mereka, Inter. Adapun nama San Siro diambil dari lokasi distrik di mana stadion itu berada.

Pada 19 Desember 2005, wakil presiden Milan Adriano Galliani mengumumkan pihaknya serius mempertimbangkan keluar dari San Siro dan mencari atau membuat stadion baru dengan standar stadion sepakbola, yaitu tanpa lintasan atletik dan sebagainya. Sejauh ini keinginan tersebut belum terealisasi.

sumber :  http://www.goal.com/id-ID/teams/italy/1/ac-milan/info

Keras

Manajer Manchester City Manuel Pellegrini mengeluhkan kepemimpinan wasit, meski menang atas Newcastle United. Menurutnya, bek The Magpies Mapou Yanga-Mbiwa patut dikartu merah usai melanggar Samir Nasri.

City berhasil menang 2-0 kala berkunjung ke Newcastle United, Minggu (12/1/2014) malam WIB. Dua gol The Citizens dicetak oleh Edin Dzeko dan Alvaro Negredo.

Namun kemenangan ini harus dibayar mahal karena Nasri mengalami cedera. Usai diganjal dari belakang oleh Yanga-Mbiwa, pemain asal Prancis itu tergeletak di lapangan dan tampak sangat kesakitan. Sementara Yanga-Mbiwa hanya dihadiahi kartu kuning.

Diduga lutut Nasri mengalami cedera cukup parah. Ia pun harus ditandu keluar lapangan, digantikan oleh James Milner pada prosesnya.

"Tendangan yang dia arahkan ke Nasri itu jelas-jelas patut diganjar kartu merah langsung. Nasri saya pikir mendapatkan cedera serius di lututnya, kami akan melihatnya besok. Saya ulangi, itu adalah kartu merah langsung," kata Pellegrini seperti dikutip Sky Sports.

"Itu adalah ligamen medial-nya. Kami akan melihat kembali apa yang terjadi padanya besok," tambahnya.

Selain itu, kontroversi lainnya adalah dianulirnya gol Cheick Tiote. Di menit ke-33, Tiote melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang meluncur deras ke gawang Joe Hart.

Namun hakim garis mengangkat bendera karena melihat Yoann Gouffran yang berada di jalur bola bergerak aktif. Sementara tayangan ulang justru memperlihatkan Gouffran menghindar dan tak menyentuh bola.

Kejadian ini tak ayal membuat manajer Newcastle Alan Pardew kesal dan menumpahkan kekesalannya terhadap wasit, saat menuju lorong ganti di jeda laga. Sementara Pellegrini menilai keputusan wasit sudah sangat tepat.

"Kami tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari wasit hari ini. Dia tidak mengesahkan gol tersebut karena itu jelas offside. Itulah hal satu-satunya yang bisa dikomplain oleh Newcastle, tapi itu offside," tandas manajer asal Chile ini.

sumber: http://sport.detik.com/sepakbola/read/2014/01/13/021940/2465391/72/soal-tekel-keras-ke-nasri-pellegrini-nilai-yanga-mbiwa-patut-dikartu-merah